Header Ads

Tanggal 1 Mei Tepat Meninggalnya Legenda Pembalap F1 Ayrton Senna

Remembering Ayrton Senna: Five great stories | PlanetF1Legenda Formula One (F1) Ayrton Senna meninggal 26 tahun yang lalu, tepatnya 1 Mei 1994, setelah mengalami kecelakaan yang mengerikan pada balapan GP San Marino di Cirkuit Imola.
Senna meninggal beberapa jam setelah mengalami kecelakaan di lap ketujuh. Saat memimpin balapan atas Michael Schumacher, mobil Williams yang dikendarai pebalap asal Brasil itu menabrak dinding tikungan Tamburello, yang merupakan bagian cirkuit yang meliputi tikungan dua hingga empat.

Mobil yang dikendarai oleh Senna menabrak dinding dalam kecepatan 217 kilometer per jam. Juara dunia F1 tiga kali itu dinyatakan meninggal pada pukul 18.40 waktu setempat di Rumah Sakit Maggiore.
Dokter Maria Teresa Fiandri yang menangani Senna di rumah sakit tersebut menyatakan mantan pebalap McLaren itu meninggal karena kehilangan banyak darah diakibatkan kerusakan di arteri temporal pada bagian kepala.
Sejumlah laporan lain juga menyebut Senna mengalami brain-dead dari impact kedua, yakni ketika pecahan roda kanan bagian depan menembus helm dan mengakibatkan sejumlah bagian tengkorak rusak.

Kematian Senna membuat para penggemar F1 dan masyarakat Brasil berduka. Pasalnya, Senna sosok yang sangat dicintai publik Brasil dan F1. Kematian Senna juga menandai kecelakaan terburuk pertama dalam 12 tahun di balapan F1 sejak Riccardo Paletti meninggal di GP Kanada 1982.
Kematian Senna merupakan puncak dari bencana pada balapan GP San Marino 1994. Pasalnya sebelum insiden kecelakaan yang melibatkan Senna, dua kecelakaan hebat lain terjadi sepanjang akhir pekan.

Rubens Barrichello, yang merupakan junior Senna, mengalami kecelakaan hebat saat menjalani latihan bebas dalam kecepatan 230 kilometer per jam di jalur Variante Bassa sebelum garis start. Mobil Barrichello yang saat itu memperkuat Jordan terpental ke udara dan mantan pembalap Ferrari itu sempat tak sadarkan diri.
Senna yang melihat insiden tersebut memutuskan untuk keluar dari mobil dan berlari ke arah Barrichello. Setelah Barrichello sadar seusai mendapat perawatan dari dokter FIA Sid Watkins, Senna kembali ke mobil dan melanjutkan latihan bebas.

Satu hari kemudian peristiwa nahas kembali terjadi. Pebalap Simtek asal Austria, Roland Ratzenberger, menabrak dinding di tikungan Villeneuve dalam kecepatan 314 kilometer per jam di saat babak kualifikasi kedua. Ratzenberger dinyatakan meninggal di cirkuit dan kecelakaan diklaim karena kerusakan sayap depan.
Senna sangat terpukul atas kematian Ratzenberger. Senna dikabarkan memasukkan bendera Austria di dalam mobilnya saat balapan dan berencana mengibarkan bendera tersebut seusai meraih kemenangan untuk menghormati Ratzenberger.

Namun, Senna tidak pernah berhasil untuk melewati garis finish. Senna mengalami kecelakaan di lap ketujuh dan kemudian meninggal. Pengadilan Italia menyebut kematian Senna karena kegagalan pada mesin mobil Williams, meski hingga kini penyebab pasti kecelakaan masih menjadi pertanyaan besar.
Kematian Senna juga membuat F1 meningkatkan kualitas dalam keselamatan cirkuit untuk melindungi pembalap.

Tidak ada komentar