Header Ads

Ducati Memiliki Alasan Untuk Merekrut Jack Miller

Jack Miller, Pramac Racing | MotoGP™

Ducati menyebutkan alasan mereka merekrut Jack Miller untuk MotoGP 2021 bukan lantaran percaya mitos Australia yang sudah dialami oleh tim tersebut dari Casey Stoner dan Troy Bayliss.
Ducati pernah meraih kesuksesan besar bersama Stoner dan Bayliss. Stoner jadi satu-satunya pembalap yang bisa menjadi juara dunia MotoGP bersama Ducati di tahun 2007. Sementara itu Bayliss tiga kali juara dunia di Super Bike dengan motor tersebut.

Baik Stoner maupun Bayliss sama-sama berasal dari Australia, seperti halnya Jack Miller. Namun Ducati membantah asal Miller sebagai salah satu pertimbangan.
"Kami punya tradisi bagus dengan pembalap Australia yang menang bersama Ducati. Tentu saja semua mengingat Casey Stoner dan Troy Bayliss. Namun tentu saja anggapan tersebut adalah gurauan semata, karena kami tetap mempertimbangkan kualitas pembalap dibandingkan negara asal pembalap."
"Kami percaya kepada Jack Miller punya talenta hebat. Ia merupakan salah satu pembalap tercepat dan paling agresif di MotoGP. Kami percaya dia bisa terus meningkatkan kualitas dan menjadi salah satu pembalap top," ucap Direktur Olahraga Paolo Ciabatti.

Selain talenta Jack Miller, pertimbangan lain yang ditetapkan Ducati sebelum merekrut Miller adalah usia yang masih muda. Miller baru berumur 25 tahun.
"Sebenarnya usia memiliki peran yang penting [dalam mengambil keputusan]. Jack Miller masih muda, dia baru berusia 25 tahun tetapi sudah memiliki pengalaman selama lima tahun di MotoGP."
 "Kami sudah melihat perkembangannya pada musim lalu dan berpikir bahwa dia masih punya ruang untuk berkembang. Jadi pada akhirnya kami memutuskan bahwa dia adalah kandidat yang tepat untuk membawa energi baru di tim ini pada 2021," tutur Ciabatti.

Ciabatti mengakui bahwa Miller juga harus mengubah pola pikir begitu jadi pembalap Ducati. Pasalnya, Miller kini dituntut dalam perburuan gelar juara.
 "Dia harus menunjukkan konsistensi penampilan karena terkadang dia sangat cepat namun kemudian kehilangan konsistensi di paruh kedua balapan."
"Ketika seorang pembalap berada di tim pabrikan, tentu saja dia harus bertarung untuk memperebutkan podium dan kemenangan karena itulah yang kami harapkan dari seorang pembalap."

Tidak ada komentar