Bos Dari Suzuki Tidak Setuju Rossi Pensiun Dari MotoGP

Bos Suzuki Davide Brivio tidak setuju Valentino Rossi untuk pensiun dari dunia MotoGP.

Brivio menganggap Rossi masih belum menunjukkan tanda-tanda dia layak pensiun sebagai pembalap meski usianya sudah menginjak 41 tahun.

"Valentino Rossi tidak terlihat siap untuk berhenti [pensiun], baik dari segi motivasi, penampilan, talenta yang ditunjukkan. Saya merasa saat ini bukan waktu yang tepat bagi dirinya untuk berhenti," kata Brivio.

Brivio dan Rossi mempunyai hubungan yang dekat karena Brivio adalah sosok yang membawa Rossi dari Honda menuju ke Yamaha. Meski punya kedekatan, Brivio secara terbuka menyatakan tidak punya niat merekrut Rossi ke Suzuki sebelum mereka memastikan perpanjangan kontrak dengan Joan Mir dan Alex Rins.

"Sejujurnya saya tidak memiliki niat untuk merekrut Rossi. Rencana kami adalah terus melaju bersama Alex dan Joan. Kami harus meneruskan kebijakan kami terkait pembalap muda, membantu mereka berkembang di tim ini."

"Bersama Alex, kami menjalani petualangan yang menyenangkan, dia sudah bersama kami sejak 2017, menunjukkan dia bisa menjadi seorang pemenang dan menurut saya dia adalah salah satu pebalap papan atas di MotoGP saat ini," tutur Brivio.

Brivio yakin Alex Rins dan Joan Mir bakal semakin matang sebagai pembalap. Karena itu Brivio juga berharap Suzuki bisa terus berkembang dan bisa mendukung potensi maksimal kedua pembalap tersebut.

"Bila Rins adalah seorang pembalap yang lebih rasional dan mengandalkan teknik membalap, Joan Mir adalah pebalap yang lebih mengandalkan insting dan tampil agresif. Setelah musim debut, saya yakin dia mempunyai potensi untuk bertarung melawan Alex Rins."

"Saat ini kami butuh untuk memastikan kombinasi di antara motor dengan pembalap untuk bisa menjadi tim yang membidik gelar juara dunia. Dengan kehadiran mereka, kami punya dua senjata untuk dimainkan," ucap Brivio.

Balapan MotoGP 2020 jadi musim terakhir Rossi bersama dengan Yamaha. Namun sejauh ini balapan MotoGP 2020 belum bisa bergulir karena pandemi corona.