Header Ads

Sadio Mane Memiliki Sosok Paling Ramah Di Sepak Bola

Player Sadio Mane story their struggle to get to lead the redsPenyerang Liverpool yang diincar Real Madrid, Sadio Mane, dikenal sebagai penyerang yang garang di depan gawang lawan. Di balik itu semua, Mane juga dikenal sebagai sosok yang murah hati dan pemain paling ramah di sepak bola.
Mane lahir di Bambali, sebuah desa kecil dekat Sungai Casamance di kota Sedhiou, Senegal. Hidup serba kekurangan sudah pernah dirasakan Mane sejak kecil. Bahkan ia mengaku tidak merasakan bangku sekolah seperti anak-anak lainnya.

Kehidupan ekonomi Mane mulai membaik setelah ia mengenal sepak bola. Karier profesionalnya Mane dimulai ketika di Metz, kemudian Red Bull Salzburg, sebelum bergabung ke Southampton selama dua tahun kemudian hijrah ke Liverpool pada tahun 2016.
Kepindahan ke Liverpool membuat Mane menjadi pemain Afrika termahal pada saat itu dengan nilai 34 juta poundsterling. Ia membawa Liverpool meraih back to back final Liga Champions pada 2018 dan 2019.

Pada 2019 Mane berhasil membawa The Reds meraih gelar Liga Champions setelah mengalahkan Tottenham Hotspur. Mane kemudian menjadi pemain pertama asal Senegal yang mampu menjadi juara Liga Champions.
Sukses Mane di sepak bola membuatnya kini memiliki harta yang berlimpah. Dikutip dari Give Me Sport, Mane mengaku bisa saja membeli 10 mobil Ferrari, 20 jam tangan berlian dan dua pesawat, namun hal itu tidak dilakukannya.
Mane lebih memilih membangun sekolah, stadion, menyediakan pakaian, sepatu dan makanan untuk orang-orang yang sangat miskin di sekitarnya.

"Saya tidak memiliki pendidikan dan banyak hal lainnya, tetapi dengan apa yang saya hasilkan berkat sepak bola, saya bisa membantu orang-orang di sekitar saya," ucap Mane.
Meski sudah berstatus sebagai bintang Mane tak pernah melupakan Senegal. Terakhir Mane menyumbangkan 41.000 poundsterling untuk membantu Senegal melawan virus corona.
Selain itu penyerang 28 tahun itu membantu biaya pengobatan pasien di rumah sakit, membangun masjid, stadion dan sekolah di desa kelahirannya. Ia juga menyumbang 250.000 poundsterling untuk membantu membangun sekolah di sana.

Tak sekadar menyumbang, Mane juga secara rutin memantau perkembangan di desanya. Setiap keluarga di desa tersebut diberikan uang 70 poundsterling setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
"Pendidikan sangatlah penting. Inilah yang akan membuat Anda memiliki karier yang lebih baik," ucap Mane.

Penyerang yang telah mencetak 59 gol dari 118 penampilan bersama Liverpool ini juga pernah memberikan 300 jersey Liverpool kepada masyarakat Bambali menjelang final Liga Champions 2018.
Kemurahan hati Mane juga terlihat ketika ia memanggil seorang ballboy dari pinggir lapangan untuk memberikan jersey dan pelukan pada saat Liverpool mengalahkan Chelsea di Piala Super 2019.

Sebagai seorang muslim, Mane tahu persis kebersihan adalah sebagian dari iman. Meski berstatus pemain bintang, Mane tak segan untuk membantu membersihkan sebuah masjid di Liverpool.
Tepatnya pada September 2018 usai dua gol Mane membawa Liverpool menang 2-1 atas Leicester. Beberapa jam setelah pertandingan, ia kembali ke Liverpool dan terlihat membantu membersihkan toilet di sebuah masjid setempat.

Seorang pekerja di sekitar masjid mengatakan Mane meminta supaya tidak ada yang merekam kegiatan membersihkan masjid. Ia ingin kegiatan itu dilakukan secara diam-diam dan tidak untuk dipublikasikan.
"Dia sering datang ke masjid. Di rumahnya ia memiliki Bentley. Tetapi dia datang ke kami dengan mobil yang tidak terlalu mewah, ia menyamar. Dia bukan orang yang sombong," ucap Imam Masjid Liverpool.

Tidak ada komentar