Header Ads

Legenda Pesepakbola Drogba Dianggap Lebih Hebat Daripada Presiden

Coronavirus: Drogba donates hospital for screening in Ivory Coast ...Didier Drogba tidak hanya hebat di lapangan semasa bermain, tetapi juga di luar lapangan, bahkan hingga saat ini.
Beragam penghargaan individu serta trofi yang dikoleksi di sepanjang kariernya bermain di Eropa, Asia, dan Amerika.
Drogba memulai kariernya di Prancis bersama dengan Le Mans. Ia lalu meroket saat bermain di Olympique Marseille pada 2003. Jose Mourinho yang menjadi pelatih Chelsea ketika itu 'merasakan' kualitas Drogba dan memboyongnya ke London pada tahun 2004.

Striker kelahiran Abidjan, Pantai Gading, itu menjadi salah satu kunci sukses Mourinho bersama The Blues. Gelar Liga Inggris diraih Drogba bersama Chelsea pada dua musim pertamanya.
Puncak karier Drogba di Stamford Bridge terjadi di pengujung kontrak dengan The Blues. Trofi Liga Champions dipersembahkan Drogba untuk Chelsea sebelum pindah ke Shanghai Shenhua pada 2012.

Drogba hanya setengah tahun di Liga Super China sebelum memutuskan kembali ke Eropa bersama Galatasaray. Satu setengah musim di Turki, ia kembali ke Chelsea dan menutup kariernya di Amerika bersama Phoenix Rising setelah sebelumnya berkostum Montreal Impact dan Arizona United.
Pemain Terbaik Inggris, Pemain Terbaik Afrika, top skor Liga Inggris, masuk ke jajaran 11 pemain top dunia pernah dialami Drogba. Drogba juga menjadi pemain Afrika pertama yang mencetak 100 gol di Liga Inggris. Total 18 trofi yang telah diraih Drogba selama bermain bola. Drogba tidak saja kebanggaan Pantai Gading, tetapi juga idola Afrika.

Kesuksesannya di atas lapangan membuat Drogba meraih banyak uang dalam kontrak bersama klub dan juga iklan beserta sponsor.
Meski ditakuti bek-bek dan kiper lawan, namun Drogba merupakan sosok yang murah hati. Drogba tidak lupa dengan kehidupan sosialnya. Kekayaannya ia gunakan untuk membantu masyarakat di Pantai Gading.
Melalui Yayasan Didier Drogba, pria 42 tahun itu membangun lima rumah sakit khusus ibu dan anak di seluruh Pantai Gading. Sebagai duta PBB, Drogba juga memberikan sumbangan untuk korban tambang di Turki.

Yang terbaru, Drogba menawarkan rumah sakit yang dimilikinya menjadi pusat perawatan pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.
 Aksi yang tidak kalah penting yang pernah dibuat Drogba adalah mendamaikan perang saudara di Pantai Gading. 
Usai timnas Pantai Gading lolos ke putaran final Piala Dunia 2006, Drogba dan skuat timnas berlutut meminta rakyat Pantai Gading mengakhiri perang yang ketika itu merenggut 4 ribu nyawa dan lebih dari 1 juta orang mengungsi. Drogba memegang mikrofon dan meminta perdamaian tersebut.

Drogba adalah pahlawan yang sebenarnya. Bintang bagi klub dan juga bintang kemanusiaan. Bahkan, karena kehebatan Drogba, ada salah satu wilayah di Abidjan menggunakan nama Drogbakro.
Pemimpin wilayah Drogbakro, Kouassi Augustin, menyebut seluruh penduduk di daerah itu sangat mengidolakan Drogba. Augustin juga tidak segan mengatakan ketenaran Drogba melebihi Presiden Pantai Gading saat itu, Alassane Ouattara.
"Kami tidak butuh pemilihan untuk mencari tahu jawabannya. Drogba lebih besar daripada presiden. Drogba adalah Pantai Gading," ucap Augustin. 

Tidak ada komentar