Header Ads

Pelajaran Yang Penting Bagi Ajax Amsterdam

Dua Pemain Dikartu Merah Sekaligus, Ajax Gagal Menang Lawan ...Ajax Amsterdam layak dijadikan contoh bagi klub-klub Eropa dan dunia yang saat ini kompetisinya sedang terhenti karena pandemi virus corona serta tidak memiliki kejelasan kapan untuk dilanjutkan kembali.
De Godenzonen, julukan Ajax, harusnya menerima nasib mereka di musim ini tanpa gelar Eredivisie. Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) telah mengambil keputusan untuk menghentikan total liga tersebut tanpa tim juara dan juga degradasi sebagai imbas dari wabah Covid-19.

Ketika Liga Belanda dihentikan sementara pada pertengahan Maret, Ajax menjadi pemuncak klasemen dengan keunggulan selisih gol diatas AZ Alkmaar yang berada di posisi kedua. Ajax dan AZ sama-sama mengoleksi 56 poin dari 25 pertandingan.
Persaingan menuju gelar juara di Liga Belanda musim ini cukup seru. Ajax yang merupakan juara bertahan mendapatkan persaingan sengit dari PSV Eindhoven sejak awal musim, yang kemudian dilanjutkan oleh AZ sehingga sebelum liga dihentikan karena corona.

Melihat posisi klasemen terakhir pada pertengahan Maret, potensi Ajax mempertahankan gelar atau AZ yang menjadi juara di akhir musim tetap akan terbuka.
Namun sayang, Covid-19 yang menjadi wabah global menghentikan rivalitas tersebut. Dua minggu sejak liga dihentikan, belum juga ada tanda-tanda Eredivisie musim 2019/2020 bakal dilanjutkan. Sebaliknya, kasus virus corona terus menerus bertambah.
Ketika Eredivisie dihentikan pada 12 Maret, kasus Covid-19 di Negeri Kincir Angin itu ada di angka 503 kasus, berdasarkan statistik Johns Hopkins. Namun pada akhir Maret, angkanya terus melonjak tajam menjadi 12 ribuan kasus. 

Kondisi itu membuat klub-klub Liga Belanda risau, termasuk Ajax yang tengah memimpin klasemen. Juara Liga Belanda 34 kali itu pun tidak habis pikir ketika UEFA terus memaksa ingin 55 anggotanya menyelesaikan kompetisi musim ini di tengah pandemi virus corona seusai rapat jarak jauh pada 1 April.
Direktur Teknik Ajax Amsterdam Marc Overmars berang dan menyamakan UEFA dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dianggap hanya mementingkan keuntungan saja dibandingkan keselamatan banyak orang.
Padahal di saat rapat itu Ajax berharap KNVB bisa memiliki pemikiran yang berbeda dengan UEFA, yaitu segera menghentikan total Liga Belanda karena peningkatan kasus di negara tersebut.

Ketika itu Overmars tidak menyinggungkan soal gelar juara Liga Belanda jika kompetisi tersebut harus dihentikan total. pihak dari Ajax juga sudah tidak lagi berpikir soal keuntungan atau finansial.
"Saya sangat sulit memahami hal itu. Kami di Belanda tidak tergantung pada pendapatan hak siar televisi, seperti liga di Spanyol, Inggris, Italia, dan Jerman," tutur dari Overmars.
"Halo! Lebih dari 100 orang telah meninggal setiap harinya di Belanda karena virus corona. Liga sudah mati, hidup lebih penting," ucap Overmars menambahkan

Keinginan Ajax agar Liga Belanda segera dihentikan karena virus corona mendapat dukungan dari rival terdekat mereka, AZ Alkmaar. Klub papan atas Eredivisie lainnya, PSV Eindhoven juga memiliki keinginan serupa.
Namun sayang, di balik ketulusan Ajax dan tim-tim lain agar Liga Belanda dihentikan sejak awal April, ada saja pihak yang tidak senang dengan usulan tersebut.
Louis van Gaal, mantan pemain dan juga pelatih dari Ajax, yang tidak mendukung rencana bekas klubnya tersebut. Lebih dari itu, Van Gaal menuding keinginan Ajax agar Liga Belanda dihentikan total merupakan akal-akalan mantan klubnya tersebut agar bisa dinyatakan sebagai juara.

 "Olahraga ada untuk menemukan pemenang. Belum lagi setelah 25 pertandingan kita memotong semuanya, dan Ajax menjadi juara. Di saat pemerintah juga mengikuti petunjuk para ahli selama berminggu-minggu, beberapa klub tiba-tiba mengatakan liga tidak mungkin dilanjutkan, Ajax yang pertama," ucap dari Van Gaal.
"[Ajax], klub yang menyalahgunakan krisis corona ini untuk keuntungan mereka sendiri, dan kemudian membuat itu sebagai pernyataan demi kesejahteraan publik. Saya orang yang tidak bisa menerima hal itu," tutur Van Gaal menambahkan.

Hanya saja, tudingan Van Gaal tidak terbukti. KNVB akhirnya memutuskan untuk menghentikan kompetisi, namun tidak ada klub yang menjadi juara ataupun terdegradasi.
Keputusan KNVB itu membuat Ajax merugi, kehilangan pemasukan dari hak siar televisi dan pendapatan dari tiket penonton.
Selain tidak lagi memiliki pendapatan dari sektor finansial, Ajax juga kehilangan peluang untuk meraih gelar juara Liga Belanda ke-35 pada musim ini.

Tidak ada komentar