Header Ads

Covid-19 Telah Menggangu Pemain Dari Liga 1

Liga 2: Kalah Dari Persik, Persita Tangerang Belum Menyerah - Bola ...Dampak dihentikannya kompetisi Liga 1 2020 karena pandemi virus corona mulai dirasakan oleh para pemain, salah satunya bek Persita Tangerang, Edo Febriansyah.
Edo tidak menyangka jika kompetisi musim ini yang dianggapnya spesial terhenti cukup lama. Liga 1 mulai dihentikan karena wabah virus corona pada 16 Maret.
Pada pekan lalu, PSSI mengeluarkan pengumuman resmi, penundaan Liga 1 dan Liga 2 2020 diperpanjang hingga Mei karena masa darurat Covid-19. Bahkan, jika situasi darurat itu berlanjut hingga Juni, maka kompetisi akan dihentikan secara total.

Mental Edo sangat terpukul karena penghentian itu. Bukan karena tidak mendapatkan bayaran dari klub akibat Persija kehilangan pemasukan setelah tidak melakoni pertandingan.
Melainkan kesempatan emas yang didapat pemain 22 tahun tersebut bersama Pendekar Cisadane di musim 2020. Dalam tiga pertandingan awal Liga 1 2020, pelatih Widodo C Putro kerap memberikan kepercayaan kepada Edo dengan tampil sebagai starter.
Dalam kesempatan yang dimilikinya, Edo selalu berusaha tampil maksimal menjalankan instruksi pelatih. Salah satunya sukses mencetak gol ke gawang PSM Makassar di Stadion Benteng Taruna, 6 Maret.

Kini Edo hanya bisa pasrah mengenang momen-momen indah latihan bersama Persita sekaligus menjaga kondisi tubuhnya dengan berlatih mandiri di rumah.
Meski bosan, namun Edo tak lagi mempunyai pilihan. Berada di kampung halamannya di Kediri, Jawa Timur, tidak lantas menyelesaikan persoalan di mentalnya.
"Sedih karena liga vakum enggak tahu sampai kapan. Efeknya jadi tidak nyaman ke psikologis. Sudah mulai jenuh juga. Mau apa, mau ke mana-mana sepi jadi was-was. Rutinitas latihan apapun jadi berhenti," ucap Edo, Senin (6/4).

Edo tidak menyangka kepulangannya ke Kediri untuk mengisi waktu berujung pada libur panjang yang belum pasti sampai kapan selesainya. Padahal mulanya, manajemen hanya memberikan jatah libur sepekan dari dua minggu jeda waktu libur kompetisi karena FIFA Matchday.
Pemikiran Edo saat ini sama dengan yang dimiliki orang-orang, termasuk di seluruh dunia, yaitu wabah virus corona ini bisa segera berakhir, dan kompetisi kembali berjalan dengan semestinya.
Edo rindu dengan rutinitasnya di latihan. Dia kangen dengan tawa canda rekan setimnya, dia juga membutuhkan instruksi tegas pelatih Widodo C Putro. Kebosanan yang dialaminya saat ini membuat Edo menganggap wabah Covid-19 sebagai malapetaka.

Tidak ada komentar