Header Ads

Rossi Masih Ingin Mengikuti MotoGP 2020

Graziano: Valentino Rossi Tidak Pernah Pedulikan Rumor PensiunGagal menguji kemampuan berkompetisi pada MotoGP 2020, Valentino Rossi menebar harapan untuk tampil di MotoGP 2021.
Rencana Rossi menjadikan MotoGP 2020 sebagai ajang penentuan masa depan luluh lantak lantaran pandemi virus corona yang mengacaukan jadwal.
Tak ada balapan hingga pekan terakhir April. Padahal seharusnya kita sudah melihat empat balapan, MotoGP Qatar (8 Maret), MotoGP Thailand (22 Maret), MotoGP Amerika Serikat (5 April), dan MotoGP Argentina (19 April).
Hingga kini juga masih belum ada kepastian kapan Rossi bakal beradu kecepatan melawan pembalap-pembalap muda sekaligus rival-rivalnya.

Seiring gelombang pandemi yang perlahan mereda, pihak penyelenggara MotoGP pun mulai mengambil persiapan untuk melakukan start yang tertunda. CEO Dorna Carmelo Ezpeleta optimistis dengan MotoGP 2020 bisa digelar akhir Juli dengan menggelar balapan di Eropa.
Optimisme pun menjalar. Rossi membuka asa melanjutkan kariernya pada tahun mendatang sekaligus menambah masa bukti di ajang balap motor terkemuka tersebut.

"Masalahnya saat ini tidak ada balapan. Saya berpikir, saya akan mengambil keputusan sebelum balapan, karena ada suasana optimistis kami bisa balapan di Agustus atau September jika semuanya baik-baik saja."
"Saya harus mengambil keputusan sebelum balapan. Saya ingin lanjut. Bukan cara terbaik untuk pensiun karena kami juga mungkin tidak balapan di 2020. Akan tetapi lebih adil jika saya menjalani satu musim lagi dan mungkin berhenti setelah musim depan. Saya berharap bisa melanjutkannya di musim 2021," ucap Rossi.

Rossi tampak masih gatal memacu kuda besi bersaing dengan Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, Fabio Quartararo, Alex Rins dan yang lain.
Hasil mengecewakan pada MotoGP 2019 bukan menjadi pertanda Rossi untuk menyudahi karier yang sudah dia bangun sejak lebih dari 20 tahun silam. Justru sebaliknya, rasa penasaran masih menjadi bahan bakar The Doctor menggeber motor.
Rossi memang bukan tipikal orang yang terpengaruh data statistik dan hasil. Jika memandang penting catatan masa lalu, bukan tak mungkin Rossi bakal menggantung jaket balap sedari beberapa tahun lalu lantaran tak lagi menjadi juara dunia sejak 2009.

Fakta hanya 10 kali meraih kemenangan seri setelah kehadiran Marquez atau tak pernah lagi finis terdepan setelah MotoGP Belanda 2017 pun sepertinya bukan kajian yang layak untuk menganalisis masa depan.
Rossi yang jelas masih mempunyai nyali. Mantan pebalap Honda dan Ducati itu belum mau selesai memberi hiburan kepada fan yang perlahan mulai memaklumi pudarnya sinar sang bintang.
Jika Rossi sungguh-sungguh tampil dalam balapan MotoGP 2021, tidak bisa diprediksi pasti apakah ia bakal kesulitan bersaing atau justru mampu memberikan warna baru dalam perebutan gelar juara yang dimonopoli Marquez dan Honda dalam kurun waktu lebih dari setengah dekade.

Berandai-andai bila Rossi menunggangi motor dengan nomor start 46 pada musim mendatang, berarti tak bisa melupakan Petronas Yamaha sebagai calon tim baru Rossi.
Kendati Yamaha pernah mengatakan bakal mendukung secara penuh pilihan Rossi dengan menyediakan motor dan tim yang terbaik, peralihan dari tim Monsters Energy yang merupakan tim pabrikan ke tim Petronas yang menjadi tim satelit tentu bakal menghadirkan perbedaan.

Sebelumnya, dalam masa pramusim MotoGP 2020, Rossi pun kerap menyanjung optimisme mengenai performa motor. Keberadaan David Munoz sebagai kepala kru yang baru memperlihatkan keseriusan Rossi dalam memasuki musim baru, selain juga dukungan dari tim Yamaha melalui perbaikan-perbaikan teknis di sektor elektronik, akselerasi, dan ban serta keberadaan Jorge Lorenzo.
Menuju musim balap tahun depan, Rossi pun kemungkinan akan melakukan persiapan serius kendati tak melulu berakhir dengan hasil yang bagus.
Berupaya maksimal di tengah rivalitas yang tak mudah adalah hal yang masuk akal bagi pembalap yang tahun depan bakal berusia 42 tahun dan masih dielu-elukan suporter.

Tidak ada komentar