Header Ads

Ronaldo Memilih Pindah Ke Real Madrid Karena Sakit Hati Kepada Inter Milan

Ronaldo: "Salí del Madrid en contra de mi voluntad" - Madrid-BarcelonaRonaldo sangat dicintai di Inter Milan bahkan ketika ia mengalami cedera serius berkepanjangan. Namun ketika ia telah kembali ke performa terbaiknya, Ronaldo justru memilih hengkang ke Real Madrid dalam proyek 'Los Galacticos'.
Ronaldo adalah striker yang paling dicintai oleh penggemar Inter Milan di akhir 90-an. Keberhasilan Inter memboyong Ronaldo dari Barcelona dengan rekor transfer termahal membuat Inter kembali menjadi kandidat yang serius dalam perburuan gelar juara.

Di musim pertama, Ronaldo mencetak 34 gol sekaligus membuktikan ketajamannya juga mumpuni di Liga Italia yang terkenal ketat di lini belakang. Ronaldo bahkan langsung membawa Inter Milan mrjadi juara Piala UEFA musim 1997/1998.
Ronaldo bahkan dipercaya tampil sebagai kapten di Inter Milan di tahun 1999, sebuah bentuk harapan bahwa Ronaldo bisa memimpin 'Nerazzurri' untuk waktu yang lama. Di musim 1998/1999, Ronaldo hanya mencetak 15 gol dalam 28 laga. 

Namun cedera demi cedera mulai membatasi penampilannya. berlanjut torehan tiga gol dari delapan laga di musim 1999/2000. Ia cedera lutut saat melawan Lecce pada 1999 dan kemudian cedera lagi ketika baru saja kembali tampil menghadapi Lazio di April 2000.
Kondisi Ronaldo tak kunjung membaik karena operasi lutut yang telah ia jalani tidak membuatnya benar-benar bisa kembali dalam kondisi yang prima. Ronaldo bahkan absen selama satu musim penuh di 2000/2001 agar ia bisa pulih sepenuhnya.
Meski Inter Milan memboyong striker berkualitas seperti Christian Vieri, Nicola Ventola, Hakan Sukur, dan Mohamed Kallon, nama Ronaldo tetap menjadi salah satu striker kesayangan suporter Inter Milan.

Di musim 2001/2002, Ronaldo mulai menunjukkan perkembangan pemulihan cedera. Ia mencetak tujuh gol dalam 10 laga di Serie A dan ikut terpilih masuk skuat Brasil untuk Piala Dunia 2002.
Di Piala Dunia 2002, Ronaldo menggila dan mencetak delapan gol untuk membawa Brasil menjadi juara. Di saat harapan pendukung Inter Milan melihat Ronaldo dalam kondisi terbaik menyeruak, di saat itu pula Ronaldo justru mematahkan hati pendukung Inter Milan.

Ronaldo setuju untuk bergabung ke Real Madrid yang di tengah membuat proyek Los Galacticos dan sudah sukses memboyong Luis Figo dan Zinedine Zidane.
Ronaldo yang kemudian terpilih sebagai Pemain Terbaik di Dunia musim 2002 menyatakan alasan Inter Milan mempertahankan Hector Cuper sebagai sebab dirinya pergi ke Real Madrid.

"Saya merasa sangat baik di Inter Milan. Saya mendapatkan cinta yang tak terbatas dari para suporter di seluruh dunia. Saya pergi dari Italia karena pelatih yang saat itu ada di Inter. Saya tak bisa melanjutkannya."
"Saya berbicara dengan Massimo Moratti dan berkata padanya:'Saya yang pergi atau dia yang akan pergi. Kita tak bisa melanjutkan hal ini'. Kisah saya dengan Inter Milan sudah berakhir buruk. Moratti lebih memilih Cuper dibandingkan saya," kata Ronaldo dalam.

Sosok Roberto Carlos juga menjadi salah satu faktor utama Ronaldo tergiur untuk pergi ke Real Madrid.
"Saya pergi ke Real Madrid karena saya memang ingin pergi ke Real Madrid, itu adalah mimpi saya. Roberto Carlos juga sudah ada di sana dan terus berkata tentang Real Madrid dan pengalamannya di sana."
"Setelah itu saya ingin mencobanya, saya bergabung dengan Real Madrid dan ternyata perasaan yang saya dapat jauh lebih baik dibandingkan yang saya bayangkan," kata Ronaldo.

Karier Ronaldo kembali meningkat setelah bersama Real Madrid. Pada dua musim pertamanya, ia selalu mencetak lebih dari 30 gol, disusul 24 gol pada musim ketiga.
Statisik Ronaldo di Real Madrid itu tentu yang kemudian menambah luka pendukung Inter Milan, sebelum akhirnya mereka merajai Liga Italia pada beberapa tahun kemudian. 

Tidak ada komentar