Header Ads

Duet Terbaik Dari Fiorentina Antara Batistuta Dengan Rui Costa

Rui Costa and FriendsFiorentina pernah menjadi salah satu tim yang disegani di Italia, bahkan di Eropa. Faktor yang membuat La Viola begitu sangar di Serie A pada saat periode tersebut adalah kombinasi striker Gabriel Batistuta dengan gelandang Rui Costa.
Duet di antara Batistuta dengan Rui Costa dimulai pada saat musim 1994/1995. Ketika itu Fiorentina baru promosi usai juara Serie B.

Di musim itu Fiorentina dilatih oleh Claudio Ranieri. Pada bursa transfer awal musim, juara Liga Italia dua kali tersebut merekrut Rui Costa dari Benfica.
Kiper Francesco Toldo serta bek Brasil, Marcio Santos, yang baru menjuarai Piala Dunia 1994 menambah kekuatan dari Fiorentina.
Sementara itu, Batistuta termasuk pemain lama yang juga bertahan saat klub tersebut terdegradasi. Batistuta direkrut Fiorentina dari Boca Juniors pada tahun 1991.

Performa Fiorentina di musim 1994/1995 tidak terlalu buruk, sempat beberapa pekan di papan atas, tetapi harus berada di papan tengah pada akhir musim dengan menempati peringkat ke-10.
Meski demikian pada musim tersebut Batistuta menjadi top skor Liga Italia dengan mengkoleksi 26 gol, sementara Rui Costa mengemas sembilan gol. Kombinasi keduanya merupakan yang tersubur di Liga Italia pada musim tersebut.
Di musim berikutnya performa Fiorentina lebih baik dengan berada di peringkat keempat klasemen akhir Serie A. Tetapi, jumlah gol Batistuta tidak sebanyak musim sebelumnya, begitu juga dengan gol dan assist dari Rui Costa.
Meski demikian ketajaman Batistuta di lini depan mengantarkan Fiorentina meraih trofi Piala Super Italia seusai menumbangkan AC Milan 2-1, dan menjuarai Coppa Italia dengan menaklukkan Atalanta lewat kemenangan agregat 3-0.

Pada dua musim berikutnya pasang surut kembali dialami Fiorentina. Berada di peringkat kesembilan pada musim 1996/1997 dan di posisi kelima di musim 1997/1998. Tidak ada trofi pada dua musim itu.
Perombakan pun terjadi di skuat Fiorentina di musim 1998/1999. Nama-nama macam Toldo, Batistuta, Rui Costa, Edmundo yang dibeli pada 1997 dipertahankan. 
Giovanni Trapattoni yang menjadi pelatih Fiorentina di musim 1998/1999 mendatangkan sejumlah nama baru: Thomas Repka, Jorg Heinrich, hingga Guilermo Amor.
Skuat tersebut menjadikan Fiorentina sebagai kekuatan baru di Serie A. I Gigliati pun dinobatkan sebagai kandidat juara bersama dengan Milan dan Lazio. Tidak hanya itu, performa Batistuta dengan Rui Costa juga kian mengerikan bagi lawan mereka. 

Tiga tim teratas pada musim sebelumnya: Juventus, Inter Milan, dan Udinese dilibas Fiorentina di putaran pertama. Juara bertahan Juventus dibungkam 0-1, Inter kalah 1-3, dan Udinese takluk 0-1.
Total 18 pekan Francesco Toldo dan kawan-kawan berada di puncak klasemen di musim 1998/1999. Pada musim itu, Batistuta dan Rui Costa masuk ke dalam tiga besar duet maut di Serie A.
Batistuta-Rui Costa berada di peringkat ketiga dengan mengoleksi 31 gol (Batistuta 21 gol, Rui Costa 10 gol). Keduanya di bawah Oliver Bierhoff dan Leonardo dari Milan dengan jumlah gol yang sama. Duet terbaik jadi milik duo Udinese Marcio Amoroso-Roberto Sousa dengan torehan 33 gol.

Lewat gol-gol dari Batistuta dan Rui Costa itu juga Fiorentina berada di peringkat ketiga klasemen akhir Serie A. Musim 1998/1999 menjadi yang terbaik bagi Fiorentina dalam dua dekade terakhir. Sedangkan kombinasi Batistuta dengan Costa disebut-sebut sebagai duet terbaik yang pernah dimiliki La Viola.
Tampil di Liga Champions 1999/2000 membuat manajemen Fiorentina menambah kekuatan. Enrico Chiesa dan Abel Balbo didatangkan dari Parma, berikut Angelo Di Livio dari Juventus.
Tidak cukup dengan Chiesa dan Batistuta di lini depan, Fiorentina memboyong Predrag Mijatovic dari Real Madrid.

Di Liga Champions musim 1999/2000 langkah Fiorentina akhirnya terhenti di babak grup fase kedua. Meski demikian, skuat Fiorentina pada musim itu cukup membuat tim-tim seperti Barcelona, Arsenal, dan Manchester United kesulitan.
Musim 1999/2000 adalah yang terakhir bagi Batistuta di Stadion Artemio Franchi sebelum pindah ke AS Roma pada musim berikutnya. Satu tahun kemudian giliran Rui Costa yang hengkang ke Milan di musim 2001/2002.
Rui Costa lebih dahulu mempersembahkan Coppa Italia kedua untuk Fiorentina pada musim 2000/2001 usai mengalahkan Parma dengan agregat 2-1. 

Tidak ada komentar