Header Ads

Selain Menjuarai All England Praveen/Melati Juga Menang Dengan Rekor Yang Bagus

Praveen Jordan/Melati Daeva berhasil menang dengan rekor yang bagus untuk menjadi juara All England pada tahun ini.
Praveen/Melati bakal menghadapi ganda Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, di babak final turnamen badminton tertua di dunia tersebut. Laga ini menjadi kesempatan besar bagi Praveen/Melati memenangkan gelar besar dalam perjalanan karier pertandingan mereka.

Dalam rekor pertemuan lawan Dechapol/Sapsiree, Praveen/Melati memiliki keunggulan rekor 3-2. Kepercayaan diri Praveen/Melati bisa makin meningkat karena tiga kemenangan tersebut didapat Praveen/Melati dalam tiga laga terakhir.
Setelah kalah di dua pertemuan pertama, Praveen/Melati mampu menghentikan kemenangan pertama dari Dechapol/Sapsiree pada All England tahun lalu. Saat itu Praveen/Melati menang 16-21. 21-12, 21-17.

Kemenangan kedua Praveen/Melati atas ganda peringkat tiga dunia itu didapat pada Japan Open. Praveen/Melati menang dua gim langsung 21-15, 21-15. Lalu kemenangan ketiga Praveen/Melati diraih pada laga French Open.
Pada laga di Prancis, Praveen/Melati menang dengan dua gim langsung 21-14, 21-7.

Untuk bisa masuk ke babak final, Praveen/Melati sendiri melalui perjalanan yang sulit. Setelah menang 21-9, 21-18 atas Wang Chi-Lin/Cheng Chi Ya di babak pertama, Praveen/Melati butuh rubber game untuk menyelesaikan pertandingan pada tiga babak berikutnya.
Praveen/Melati mengalahkan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia), 21-19, 18-21, 21-10, menaklukkan unggulan kedua, Wang Yilyu/Huang Dongping, 15-21, 21-19, 21-19. Pada babak semifinal, Praveen/Melati juga membutuhkan rubber game untuk menaklukkan wakil tuan rumah, Marcus Ellis/Lauren Smith, 21-15, 21-23, 21-11.

Praveen Jordan sendiri sudah pernah memenangkan pada 2016. Saat itu Praveen berpasangan dengan Debby Susanto meraih kemenangan atas Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan skor 21-12, 21-17 di partai final.

Tidak ada komentar