Header Ads

5 Sekolahan Internasional jakarta di liburkan akibat Virus korona





Sebagai bentuk antisipasi terhadap penyebaran virus korona (Covid-19), lima sekolah internasional yang di Jakarta terpaksa diliburkan. Kegiatan belajar mengajar diputuskan untuk dilakukan di rumah peserta didik masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, sejumlah sekolah internasional di Jakarta telah menyampaikan keputusan untuk belajar di rumah. Hal itu guna melakukan antisipasi virus korona.


"Keputusan untuk libur atau tidak, bukan hanya kebijakannya di kita, seluruhnya instruksinya kan begitu ya. Karena memang ini kondisinya luar biasa, bahwa virus ini menyebar, jadi kalau diduga di sekolah itu potensi memang secara medisnya harus 14 hari dengan dua hari dikontrol. Nah untuk sekolah, yang dikenal dengan sekolah internasional kan hampir sebagian besar bahkan ada sekian persen itu warga negara asing," kata dia melansir Sindonews, Selasa (10/3/2020).

"Jadi, mereka secara urgent mereka juga memutuskan untuk home learning dengan pengawasan guru dengan pendampingan orangtua, jadi enggak ada yang masalah karena memang ini kondisinya luar biasa," tambahnya.

Menurutnya, hingga hari ini terdapat lima sekolah internasional yang menggunakan sistem pembelajaran online di rumah. "Saya enggak bilang fix lho, jadi mereka buat surat keputusan ke kita. Jadi saya enggak bisa jawab apakah sudah semua hari ini yang mengeluarkan surat itu, memang ada salah satu sekolah lagi, ada JIS, yang akan meliburkan besok (hari ini) anak-anak gitu," tutur Nahdiana.

Yang terpenting saat ini kata dia, ialah tindakan preventif terhadap penyebaran virus korona. Sehingga, para siswa diberikan bimbingan belajar di rumah masing-masing.

Iya (ada lima sekolah internasional). Mendingan teman-teman fokus kepada pencegahan, tingkatan kewaspadaan sekolah. Kalau kegiatan sekolah saat ini namanya home learning, bukan libur ya," papar dia.

Dirinya menegaskan bahwa kelima sekolah internasional yang memutuskan untuk belajar online di rumah bukan berarti ada muridnya yang terjangkit virus korona.


"Tidak, mereka hanya menginformasikan ke kita bahwa mereka melakukan pembelajaran di rumah. Iya, mereka meningkatkan kewaspadaan (karena muridnya dari luar negeri). Potensi itu ada," tandasnya.

Tidak ada komentar