Header Ads

GM Tidak Berencana Untuk Kembali Menjual Chevrolet Di Indonesia

GM Indonesia Fokus di Layanan Konsumen daripada Pikirkan Chevrolet ...Keputusan General Motors (GM) Indonesia untuk mengakhiri penjualan mobil baru di dalam negeri telah bulat. Perusahaan Penanaman Modal Asing ini menyatakan tidak berencana kembali menjual mobil di Indonesia pada masa yang akan datang.
Pada 28 Oktober 2019 GM menyatakan bakal menghentikan penjualan mobil di Indonesia pada akhir Maret 2020 yang berarti efektif per 1 April 2020. Ada dua alasan mengapa keputusan itu  dikemukakan Presiden Direktur GM Asia Tenggara, Hector Villarreal.

Alasan pertama yaitu GM menilai kesulit meningkatkan volume penjualan buat tetap menjalankan bisnis. Sedangkan alasan kedua datang dari faktor eksternal, yakni pelemahan harga komoditas dan tekanan nilai tukar US$ terhadap rupiah.
Sebelum Indonesia, GM telah menghentikan penjualan di Malaysia. Setelah Indonesia, GM juga telah mengundurkan diri dari Thailand, Australia, dan Selandia Baru.

Menurut catatan yang diungkap dalam buku Sejarah Mobil dan Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini karya James Luhulima, GM merupakan pelopor industri otomotif dengan mendirikan pabrik pada 1920 di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bisnis GM sempat mengalami masa emas kemudian sempat terpukul saat penjajahan Jepang di Indonesia. Selain itu regulasi pemerintah yang melarang pihak asing untuk menjual mobil di Indonesia juga sempat melambatkan roda bisnis.
Pada 1976, adik presiden Soeharto, Probosutedjo, mendirikan Garmak Motor pada sebagai agen Chevrolet di Indonesia. Pada 1993 prinsipal GM membeli saham Garmak Motor kemudian mendirikan General Motor Buana Indonesia pada 1994.

GM sempat mendirikan pabrik di Bekasi, Jawa Barat yang memproduksi merek Opel. Pada 2005 GM yang mengalami krisis ekonomi di Amerika Serikat memutuskan menghentikan operasinya di berbagai negara termasuk Indonesia.
Pada 2013, pabrik itu kembali dibuka untuk memproduksi Chevrolet Spin namun operasinya hanya bertahan dua tahun. Pada 2015 pabrik itu ditutup dan juga Spin berhenti dijual.
Mengingat sejarah pasang surut GM, setidaknya ada peluang hal yang sama terjadi lagi di Indonesia pada masa mendatang. Namun hal itu dibantah oleh Representatif GM Indonesia, Yuniadi Haksono Hartono. 

"Sejarah ya sejarah. Tapi keputusan kita seperti itu dan tidak ada rencana [menjual mobil baru lagi]," kata Yuniadi, Senin (30/3).
"Jadi ini keputusan bulat bahwa merubah bisnis model menjadi aftersales. Tidak ada kalau kalau lagi," ucapnya lagi.
Mulai 1 April 2020, GM Indonesia hanya menjalani bisnis purna jual yang meliputi servis, suku cadang, dan garansi. 

Tidak ada komentar