Header Ads

Livio Suppo Mengkritik Kebijakan Dari Tim Honda MotoGP

Márquez made it clear he wanted to stay in Honda' - Livio Suppo ...

Mantan direktur Repsol Honda Livio Suppo mengkritik kebijakan tim MotoGP yang saat ini dipimpin Alberto Puig. Perekrutan pembalap Repsol Honda dianggap Suppo sebagai sebuah bencana.
Suppo mengatakan kesalahan pertama dari Puig adalah melepas Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Suppo yang sempat menjabat Direktur Marketing Honda Racing Corporation (HRC) menganggap kepergian Lorenzo dan Pedrosa adalah sebuah bencana.

"Honda berbeda. Sepertinya sejak [Wakil Presiden HRC Shuhei] Nakamoto dan saya pergi, kecuali Marc Marquez yang sudah ada di sana, semuanya tidak berjalan dengan sukses. Cerita dengan Lorenzo adalah sebuah bencana. Begitu juga dengan kehilangan Pedrosa dan melepasnya sebagai pembalap tes KTM," ujar Suppo.
"Saat ini mereka dikabarkan mengontrak Pol Espargaro. Mengontrak seorang rookie [Alex Marquez], tidak peduli nama belakangnya Marquez atau tidak, untuk satu tahun, dan melepasnya sebelum melihat dia balapan itu sangat aneh. Saya sangat menghormati apa yang dilakukan oleh Ducati, lebih sedikit terhadap Honda," ucap Suppo.

Untuk lebih lanjut Suppo mengatakan Puig melakukan kesalahan memilih Alex Marquez sebagai pengganti Lorenzo. Pasalnya, sejak awal Puig diklaim tidak percaya dengan kemampuan adik kandung Marc Marquez tersebut.
"Hal aneh pertama adalah mereka mengontrak Alex satu tahun dan Marc untuk empat tahun. Jika mereka percaya terhadap pembalap rookie, mereka harus beri waktu untuk beradaptasi. Kita tahu Alex bukan Marc, dia butuh waktu untuk tampil cepat di MotoGP," ujar Suppo.

"Jika mereka tidak percaya Alex, lebih baik sejak awal mereka merekrut Johann Zarco, yang tidak memiliki tim saat itu dan bisa menjadi solusi dari kepergian Lorenzo. Zarco akan setuju kontrak satu tahun dan Alex sudah punya kontrak di Moto2, jadi dia tidak terlalu berambisi tampil di MotoGP," ucap Suppo.

Tidak ada komentar