Header Ads

Daniel Cormier Menjadi Pegulat Yang Mecetak Sejarah UFC Meski Di Usia Yang tidak Muda Lagi

Stipe Miocic says Daniel Cormier trilogy will crown 'best ...

Daniel Cormier baru masuk ke dunia mixed martial arts di usia 30 tahun. Di usia 41 tahun, ia punya peluang untuk kembali jadi juara dunia kelas berat UFC saat berjumpa Stipe Miocic di UFC 252, Minggu (16/8).
Cormier meghabiskan periode emas dalam kariernya sebagai pegulat gaya bebas. Ia sempat mewakili Amerika Serikat di Olimpiade 2004 namun harus puas dengan hanya duduk di peringkat keempat dan tak mendapatkan medali.

Namun sebagai pegulat, Cormier sempat mengharumkan nama AS dengan raihan medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2007 dan medali perak di Piala Dunia 2005.
Momen menyedihkan bagi Cormier ada di Olimpiade 2008. Ia menjabat kapten tim gulat AS, sudah berada di Beijing namun akhirnya gagal bertanding karena gagal ginjal dan harus dilarikan ke rumah sakit. Setelah absen dari Olimpiade 2008 karena gagal ginjal, Cormier justru memilih untuk terjun kedalam mixed martial arts.
Keputusan ini tentu sangat mengejutkan karena Cormier bakal menghadapi lawan dengan berbagai disiplin ilmu, tak hanya gulat seperti yang ia jalani selama ini.

Setelah melakukan persiapan di American Kickboxing Academy, Cormier resmi menjalani debut melawan Gary Frazier pada 25 September 2009.
Debut Cormier terlihat mulus dan terus berlanjut hingga ia mencatatkan 15 kemenangan beruntun tanpa terkalahkan di awal kariernya. Hebatnya, delapan dari 15 kemenangan itu berasal dari kemenangan KO/TKO, unggul jauh dari dua yang berasal dari submission serta lima lewat kemenangan angka.

Cormier membuktikan bahwa ia mempunyai pukulan yang mengerikan. Perjalanan mulusnya itu mengantar Cormier berjumpa dengan Jon Jones, juara light heavyweight UFC, hanya setelah menjalani empat duel di UFC.
Cormier akhirnya kalah angka dari Jon Jones namun kemudian bisa merebut gelar light heavyweight yang lowong ketika menang submission atas Antonhy Johnson. Tiga kali mempertahankan gelar, Cormier kalah KO dari Jon Jones di duel kedua mereka pada 29 Juli 2017. Kekalahan itu dibatalkan lantaran Jon Jones positif doping. Cormier tetap dianggap sebagai juara light heavyweight dan sukses mempertahankan gelar lawan Volkan Oezdemir di UFC 220 lewat kemenangan TKO.

Cormier mendapat kesempatan untuk langsung menghadapi Stipe Miocic pada perebutan kelas berat UFC, 7 Juli 2018.
Cormier sukses tampil secara mengejutkan lewat kemenangan KO di ronde pertama. Cormier jadi petarung pertama yang mampu jadi juara dunia di kelas light heavyweight dan kelas berat di UFC.
Kemenangan atas Derrick Lewis di UFC 230 lewat submission kemudian mengantarkannya jadi petarung pertama yang mampu menjadi juara dunia di dua kelas berbeda dan sukses mempertahankan sabuk juara tersebut. Hal spektakuler itu dicapai Cormier pada usianta yang menginjak 39 tahun, usia yang seringkali disebut sebagai usia senja bagi seorang petarung.

Dalam laga kedua lawan Miocic, Cormier sejatinya unggul di tiga ronde awal. Miocic sudah kesulitan untuk menandingi kecepatan serangan Cormier.
Namun di ronde keempat, Cormier lengah dan akhirnya kalah dengan cara TKO setelah dihujani  pukulan dari Miocic. Di UFC 252, Cormier punya kesempatan untuk merebut kembali sabuk juara kelas berat UFC sekaligus duduk di puncak tertinggi di usianya ke 42 tahun.

Tidak ada komentar