Mourinho Menunggu Keajaiban Untuk Membawa MU ke Empat Besar

Manchester United memang belum menunjukkan performa yang apik sejauh ini. Hingga pekan ke-15 Premier League, Setan Merah masih berada di posisi ke-7 dengan torehan 22 poin.

Jose Mourinho nampaknya mulai pesimis dengan peluang Manchester United meraih prestasi apik di musim 2018/2019 ini. Mourinho mengaku hanya menanti keajaiban agar bisa finish pada posisi empat besar.

Dari 15 laga yang sudah dijalani di ajang Premier League, United sudah menelan empat kekalahan. Pertahanan United pun cukup buruk. Gawang David Gea telah dibobol lawan sebanyak 23 kali. Sementara baru 22 gol yang dicetak United.

Paul Pogba dan kawan tertinggal delapan poin dari Arsenal yang berada di posisi keempat. Jarak poin tersebut akan terasa cukup jauh. Sebab, performa Arsenal cukup bagus dan United belum stabil.

"Tahun lalu, kami katakan bahwa posisi kedua adalah capaian yang luar biasa karena jika membandingkan kualitas skuat kami dengan kualitas tim lain yang bersaing di empat besar," buka Mourinho pada Sportsmole.

Jika performa Manchester United tidak kunjung membaik, bukan tidak mungkin posisi empat besar akan lepas. Jose Mourinho pun mulai pesimis. Manajer asal Portugal ini mengaku hanya keajaiban yang dia harapkan.

Empat besar memang jadi target minimal United pada musim 2018/19. Sebab, dengan berada di posisi tersebut, maka musim depan mereka akan bermain di ajang Liga Champions.

"Cobalah untuk memenangkan sebanyak mungkin poin yang bisa diraih dan mencoba berharap keajaiban untuk mengakhiri musim di empat besar," sambungnya.

"Perpanjangan kontrak Mourinho telah jadi bencana dan dia meminta uang lebih banyak. Bagaimana bisa mereka MU bisa percaya dengan Mourinho? apa yang positif dari United musim ini ? itu semua bersumber dari manajer yang senang menyalahkan orang lain."

Mantan penyerang timnas Inggris, Chris Sutton, menyebut Jose Mourinho-lah yang selama ini jadi penyebab labilnya performa Manchester United. Manajer asal Portugal tersebut dia nilai terlalu banyak bertingkah di luar urusan sepak bola.