Header Ads

Ketua DPRD Kolaka Utara Tewas Dibunuh


Ketua DPRD Kolaka Utara tewas dibunuh oleh istri sendiri. Peristiwa ini terjadi karena permasalahan pribadi. Sebelum penusukan ini terjadi, pasangan suami istri ini terlibat cekcok di rumah dinas, Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara. Kasus ini terjadi pada hari Selasa (17/10).
“Motifnya sementara kita dapatkan pemeriksaan bahwa sebelum terjadi penganiayaan yang menyebabkan meninggal, korban dengan tersangka sempat percekcokan masalah pribadi,” kata Kapolres Kolaka Utara AKBP Bambang Satriawan.

Kejadian ini terjadi pada hari Senin. Saat itu korban yang baru datang dari kantor sekitar pukul 10 malam masuk ke dalam kamar. Pada saat itu ketiga anak mereka sudah tidur. Sang istri tiba-tiba saja menusukkan pisau dan mengenai perut bagian atas korban. Jam 12 malam korban di bawa ke RS Kolaka Utara. Korban juga sempat dirujuk ke RS Kolaka yang berjarak sekitar 3 jam dari Kolaka Utara karena keterbatasan alat medis. Dan akhirnya korban meninggal pada hari Rabu jam 16.30 waktu setempat.
“Kami menduga meninggal karena bekas tusukan. Kemudian kami tindaklanjuti ke TKP. Kami temukan baju dengan bercak darah dan pisau ada bekas darah korban. Kita amankan,” terangnya.
Tersangka mengaku menyesal atas kejadian yang sudah terjadi. Namun kini nasi sudah menjadi bubur. Pepatah itu mungkin adalah yang paling cocok disematkan bagi kehidupan rumah tangga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Utara Musakkir Sarira. Ketiga anak mereka harus menjadi yatim dan ibu mereka harus terancam menghuni hotel prodeo untuk waktu yang cukup lama.
Dari hasil autopsi terhadap jenazah, bisa diambil kesimpulan bahwa korban meninggal dunia akibat tusukan yang mengenai hati. Autopsi tersebut dilakukan oleh tim dokter dari RS Bhayangkara Kendari dan Kolaka Utara.
“Korban meninggal karena luka tusuk pada bagian perut atas bagian kanan sedalam 4,1 cm mengenai hati korban, yang mengakibatkan pendarahan sehingga korban meninggal dunia. Darah sekitar 700 cc keluar dari hati,” ungkap Kapolres Kolaka Utara.

Tidak ada komentar