Header Ads

ADEGAN RANJANG SISWI CANTIK VIRAL TERSEBAR DI FACEBOOK DAN TWITTER




GADIS berparas cantik itu berulangkali menatap ke kamera. Sesekali tampak menggigit bibirnya sendiri ketika teman prianya terus mencumbui. Keduanya tak risih saling memuaskan nafsu, dengan tak mengenakan sehelai benang pun pada tubuhnya. Seolah adegan itu hanya milik mereka berdua.

Namun kenyataannya tidak. Aksi sepasang remaja dimabuk asmara itu menggegerkan jagat dunia maya beberapa hari terakhir. Dua video adegan ranjang berdurasi masing-masing 2 menit 50 detik beredar di kalangan warga Samarinda. Mirisnya, pelakunya diduga diperankan seorang siswi cantik salah satu SMA favorit dan pria yang juga berstatus pelajar.

Informasi mengenai identitas kedua pelaku bermula ketika video itu pertama kali beredar di grup WhatsApp alumni SMA favorit tersebut. Kemudian tersebar ke luar dari grup. Entah siapa yang pertama kali menyebarkannya, namun seketika video itu langsung menyebar melalui medsos lainnya seperti Facebook dan Twitter. Dalam adegan ranjang tersebut sepasang kekasih itu tampak beradegan mesum tanpa rasa canggung. Sesekali mata mereka melirik ke arah kamera atau ponsel yang digunakan untuk merekam.

Video tersebut diduga dibuat di salah satu hotel berbintang. Namun belum diketahui pasti apakah hotel di Samarinda atau luar kota. Tak ada dialog antara kedua pemeran sepanjang adegan itu direkam. Samar-samar hanya terdengar suara dari televisi yang melatari aksi sepasang kekasih itu.

Dua video yang beredar itu sekilas nyaris serupa. Namun ternyata hanya dibedakan pada detik terakhir, ketika pemeran laki-laki menuntaskan nafsunya. Beredarnya video mesum muda mudi itu menjadi tema obrolan populer bagi warganet. Ada yang mencemooh dan ada pula yang berusaha mendapatkan video tersebut. Titik terang misteri identitas dua pemeran video mulai terkuak ketika orangtua salah satu remaja itu melapor ke polisi.

Kasusnya pun telah ditangani Satreskrim Polresta Samarinda, yang telah menerima pengaduan tersebut. “Laporannya sudah ada dan masih kami lakukan pendalaman penyelidikan,” tutur Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Reza Aarief Dewanto, melalui Kasat Reskrim, Kompol Sudarsono. Beredarnya video mesum muda mudi itu menjadi tema obrolan populer bagi warganet. Ada yang mencemooh dan ada pula yang berusaha mendapatkan video tersebut. Titik terang misteri identitas dua pemeran video mulai terkuak ketika orangtua salah satu remaja itu melapor ke polisi.

Kasusnya pun telah ditangani Satreskrim Polresta Samarinda, yang telah menerima pengaduan tersebut. “Laporannya sudah ada dan masih kami lakukan pendalaman penyelidikan,” tutur Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Reza Aarief Dewanto, melalui Kasat Reskrim, Kompol Sudarsono. Namun Sudarsono belum bisa memastikan apakah pemeran di video tersebut adalah benar bersekolah di salah satu sekolah favorit. “Kami masih akan melakukan pengecekan di sekolah yang dimaksud,” ujarnya.

Pelaku Jangan Di-bully

Beredarnya video mesum yang diduga dilakukan siswi SMA Favorit di Samarinda jangan dijadikan pembenaran untuk aksi bully atau perundungan. Ketua Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Samarinda, Sumadi menerangkan ada banyak faktor yang membuat video itu dibuat. Bisa jadi ada bujukan dari salah satunya untuk merekam adegan mesum tersebut. Kedua, tidak adanya kontrol diri membuat keduanya nekat melakukan hal itu. “Ketiga, gaya berpacaran anak muda sekarang yang terlampau bebas dan tak sesuai norma masyarakat,” terangnya.

Hal itu juga diakibatkan rendahnya kontrol atau pengawasan orangtua terhadap anak.

Sumadi berharap meski sudah beredar luas, pelaku perekam dalam video tidak di-bully, mengingat usianya yang masih sangat belia. Jika dilakukan dikhawatirkan berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan yang bersangkutan.

Jangan di-bully. Orangtua juga tidak boleh langsung memarahi pelaku. Berikan dorongan. Toh, adanya kejadian ini tak lepas dari peran pengawasan ortu yang kurang juga,” pungkasnya.


 Senada, Dinas Pendidikan Kaltim turut menyayangkan beredarnya video mesum yang diduga dilakukan pelajar Samarinda tersebut. Sejak dilimpahkannya kewenangan SMA/SMK ke provinsi, kasus ini adalah yang pertama ditangani.

Sekretaris Disdik Kaltim, Sudirman mengatakan akan memanggil pengawas sekolah untuk mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Pembinaan pun pasti dilakukan. “Kalau terbukti pasti ada sanksi, karena itu di luar kewajaran dan merusak nama baik lembaga,” tegasnya.



Sanksi yang dimaksud berlaku umum yakni siswa akan dikeluarkan dari sekolah apabila melakukan tindakan asusila yang merusak nama baik institusi pendidikan. “Dilihat dulu perbuatannya, kalau mencoreng, dipindahkan atau dikeluarkan. Makanya pengawas nanti mengecek ke sana untuk mencari kebenaran. Saya akan bicara dulu dengan pengawas,” sambungnya.

Sudirman pun mengaku ini adalah kasus pertama yang ditangani Disdik Kaltim. Sebelumnya kewenangan SMA/sederajat ada dibawah tanggung jawab Disdik Kabupaten/kota. “Belum pernah tangani yang seperti ini kami, baru tahun ini,” imbuh Dirman.

Tidak ada komentar