Header Ads

Seorang Pegawai BNN Dibunuh Suami Sendiri


Seorang pegawai BNN dibunuh suami sendiri di rumah kontrakannya. Indria Kameswari, pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Narkotika Nasional (BNN) ditemukan tewas di rumah kontrakannya yang beralamat di Perumahan River Valley, RT01/RW08, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9).
Awalnya polisi sama sekali tidak mengira bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh suaminya sendiri. Sampai akhirnya sang suami tak kunjung muncul setelah pembunuhan itu terjadi. Indria ditemukan tewas sekitar pukul 07.30 WIB di kontrakannya.
Sebelum tewas, Indria dikabarkan sempat terlibat adu mulut dengan suaminya. Pihak kepolisian sendiri menemukan adanya luka di bagian punggung korban yang diduga ditembak oleh pelaku. Suami korban sendiri sudah ditangkap oleh petugas gabungan Polda Kepri, Polres Bogor dan BNN di Kepulauan Riau pada hari Minggu (4/9) sekitar pukul 11 malam.
Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, tersangka sendiri sudah mengakui telah merencanakan pembunuhan tersebut. Namun pernyataan yang diberikan oleh tersangka juga berubah-ubah.
“Berdasarkan pengakuan sementara, dia (Abdul Malik) memang berniat melakukan pembunuhan kepada korban Indria Kameswari,” kata Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Umar S Fana, Senin (4/9).
Pernyataan yang dilontarkan oleh pelaku sendiri pun tidak konsisten. Satu sisi ia mengatakan bahwa pembunuhan tersebut tidak disengaja. Namun di lain kesempatan ia mengakui bahwa pembunuhan tersebut terjadi karena adanya pertengkaran.
“Pengakuannya masih gonta-ganti masih belum kooperatif, jadi masih berubah-ubah terus kita belum bisa jadikan pengakuan sementara ini jadi modus operasinya, latar belakangnya juga masih kita dalami,” ujar Umar.
Selain masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap tersangka, polisi juga masih mencari senjata api yang digunakan oleh pelaku untuk melancarkan aksinya tersebut. Alat bukti ini sangat diperlukan untuk menetapkan Abdul sebagai tersangka pembunuhan berencana.
“Berdasarkan hasil visum, betul korban memang luka (karena) tembak. Untuk jenis senjata yang digunakan tersangka kita belum bisa pastikan. Kita masih cari bukti otentiknya (senpi),” ujar Umar.

Tidak ada komentar