Header Ads

OBAT JENIS NARKOBA FLAKA SUDAH BEREDAR DI INDONESIA

BOCAH HALUSINASI USAI CAMPUR PIL NARKOBA KE MINUMAN




Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah memeriksa kandungan pil bertuliskan PCC atau Paracetamol Cafein Carisoprodol yang membuat puluhan pemuda di Kendari mabuk dan mengamuk.

BNN membenarkan kabar yang beredar viral di media sosial tersebut. Saat ini ada 42 pasien dengan gejala yang sama dan satu orang tewas. Informasi tersebut benar dan saat ini sedang dalam pemantauan BNN RI, BNN Provinsi Sulawesi Tenggara dan BNNK Kendari," kata Kepala Humas BNN Kombes Pol Sulistiandriatmoko, Kamis (14/9).

Belum diketahui apa saja kandungan obat yang membuat pemakainya seperti orang tak waras hingga harus diikat. Sejumlah korban mengaku diberi pil tersebut oleh orang tak dikenal Puluhan anak dan remaja mengamuk diiringi halusinasi parah usai mengonsumsi pil diduga mengandung narkoba. Mereka mencampur pil tersebut ke dalam minuman. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari Murniati menjelaskan menurut informasi yang diperoleh, para korban mendapatkan pil tersebut secara gratis dari orang tidak dikenal.

Obat tersebut pun ada yang berbentuk tablet dan juga cair.

Obat itu ada yang dalam bentuk cair dan juga dalam bentuk tablet. Yang cair dicampur ke dalam minuman. Sampai saat ini kami belum bisa pastikan jenis obat apa yang dikonsumsi para korban itu," ujar Murniati,. Ada dalam bentuk cair dan dalam bentuk tablet. Informasi yang kami peroleh pelajar SD yang mengkonsumsi itu karena dicampur dengan minumannya," tambahnya.

Korban, lanjutnya, sebagian besar dari anak usia sekolah dasar, SMP, SMA bahkan ibu rumah tangga dan pegawai tak luput dari sasaran pelaku. Bahkan satu orang korban yang masih kelas VI SD meninggal karena mengkonsumsi jenis obat tersebut, setelah sebelumnya mendapat perawasan di rumah sakit," tuturnya. BNN menganggap kondisi tersebut merupakan kejadian luar biasa lantaran menyasar anak-anak dan berjumlah hingga 50 orang bahkan ada satu tewas.

Untuk itu, kata Murniati, pihaknya terus memantau di sejumlah rumah sakit, terutama di Rumah Sakit Jiwa Kendari. Kami masih terus melakukan pemantauan di sejumlah rumah sakit, terutama di Rumah Sakit Jiwa Kendari, karena tidak menutup kemungkinan masih akan terus bertambah orang yang datang membawa keluarganya karena mengalami gelaja yang aneh," tandasnya

Tidak ada komentar