Header Ads

AYAH MOMO GEISHA TELAH MENINGGAL DUNIA

MOMO GEISHA TAK SEMPAT MEMBERIKAN JAKET BARU UNTUK AYAHNYA YANG BARU SAJAH DI BELI DARI JEPANG



Narova Morina Sinaga alias Momo, vokalis dari band papan atas Geisha, air matanya seakan tak terbendung saat melihat jenazah ayahnya sudah dalam keadaan terbujur kaku di kediamannya Jalan Kurnia, Kelurahan Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki.

Momo yang datang dari Singapura tiba di Pekanbaru sekitar pukul 12.55 wib. Dia datang bersama suaminya Nicola Reza Samudra, pria asal Kota Malang serta keluarganya.  Momo Geisha langsung disambut abang kandungnya, Fopin Sinaga. Kedua kakak beradik ini menangis dan berpelukan saat menceritakan sang ayah sudah tiada.

Pelantun tembang yang terkenal dengan hits nya "lumpuhkan ingatanku" ini berdiri di samping kiri ayahnya, Jabonar Sinaga yang telah tiada. Dia terlihat tak percaya sang ayah sudah meninggalkan dirinya untuk selama lamanya. Bapak bangun pak. Aku ada belikan bapak jaket baru dari jepang," Kata momo, yang terisak di depan jenazah ayahanda, Jabonar Sinaga.

Momo merupakan anak perempuan satu-satunya dari almarhum Jabonar Sinaga. Rencananya, kedua orang tuanya itu bakal diberangkatkan ke eropa dalam kunjungan wisata. Bahkan, momo sempat membelikan sang ayah Jaket musim dingin yang dibelinya di Jepang. Namun sayang sang ayah telah dipanggil dihadapan sang pencipta. Hal itu dibenarkan oleh sang suami, Nicola Reza Samudra.

Memang benar, momo ada belikan bapaknya jaket dari jepang. Kedua orangtuanya ini rencananya mau diberangkatkan ke Jerusalem dalam rangkaian tour. Kita beli jaket karena musim dingin. Jaket sudah dibeli keburu ada berita ini (meninggal,red)," ungkap Nicolas. Jabonar Sinaga, yang tak lain adalah ayah vokalis Band Geisha Narova Morina Sinaga alias Momo Geisha ditemukan meninggal di kediamannya di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada Selasa (20/9/2017) malam.

Jabonar mengawali karir menjadi wartawan di Mimbar Umum salah satu koran tertua di Sumatera yang mulai terbit sejak tahun 1945 di Sumatera Utara pada tahun 1976.  Dari situ, tokoh Pers Riau ini pindah ke Kota Pekanbaru dan bergabung dengan harian pagi Riau Pos pada tahun 1991.  Dan tahun 1992 hingga dirinya tutup usia, Jabonar dipercaya sebagai Kepala Biro (Kabiro) Perwakilan Riaupos di Indragiri Hulu (Inhu) dan menetap di Inhu.

Bahkan, pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar Provinsi Riau di Kabupaten Bengkalis pada Mei 2014 lalu, Jabonar dianugrahi Piagam Penghargaan atas Pengabdiannya selama 30 tahun di profesi jurnalistik, bersama rekan-rekannya antara lain ; Hotman Simanjuntak, Akmal Famajra, Yaunusar Bakar dan Harmen Milano.

Selain itu, Ia dikenal sebagai Tokoh Masyarakat di kalangan masyarakat Batak yang cukup dihormati di Provinsi Riau saat ini. Jenazah Almarhum sudah dibawa dari Kota Rengat menuju rumahnya di Kota Pekanbaru, tepatnya di rumah duka Jalan Kurnia, Labuh Baru. Dan rencananya bakal dikebumikan, Jum'at (22/09/17) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Uka Garuda Sakti, Panam, Pekanbaru.

Jabonar Sinaga, menghembuskan nafas terakhir di usia 69 tahun. Beliau meninggalkan 1 orang istri, Tinur Maya Nainggolan dan 5 orang anak, Arfan Sinaga, Frando Sinaga, Fopin Sinaga, Boy Sinaga dan Narova Morina Sinaga atau Momo Geisha serta beberapa orang cucu

Tidak ada komentar