Header Ads

PEMUDA 29 TAHUN MANTAN ANGGOTA CIA MEMBOCORKAN RAHASIA AMERIKA SERIKAT

SNOWDEN PERGI KE EKUADOR UNTUK MENCARI SUAKA 



Edward Snowden, pemuda 29 tahun mantan anggota CIA (dinas rahasia luar negeri Amerika Serikat) yang menjadi sorotan publik internasional lantaran membocorkan rahasia Badan Keamanan Amerika (NSA), Ahad lalu dilaporkan tengah berupaya mencapai Ekuador sebagai tempat suakanya. Setelah bersembunyi di Hong Kong selama beberapa pekan usai membocorkan rahasia itu ke publik, Snowden dikabarkan melayangkan surat permohonan suaka politik ke pemerintah Ekuador.

Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino Aroca Ahad lalu mengatakan dalam akun media sosialnya di Twitter bahwa pemerintahnya telah menerima surat permohonan suaka Snowden.
Pemerintah Ekuador telah menerima surat permohonan suaka dari Edward J. #Snowden," kata dia. Dari situ wajar jika para pengamat bertanya, mengapa Snowden memilih Ekuador?

Jawabannya boleh jadi bisa diawali ketika setahun lalu Ekuador menawarkan pendiri Wikileaks Julian Assange untuk berlindung dengan aman di kedutaan Ekuador di Ibu Kota London, Inggris, seperti dilansir stasiun televisi NBC News, Senin (24/6).

Dan kini Asange menawarkan dukungannya kepada Snowden. Dia (Snowden) butuh suatu negara demokrasi yang aman untuk mendapat suaka. Dia juga akan dikawal sejumlah diplomat dan penasihat hukum dari WikiLeaks. Ketika dia tiba di Ekuador maka permohonannya akan secara resmi diproses," kata pernyataan dari WikiLeaks.

WikiLeaks juga menyatakan Snowden ditemani oleh mantan hakim asal Spanyol Balthasar Garzon yang merupakan konsultan WikiLeaks sekaligus pengacara pribadi Assange.

Pengamat sekaligus profesor hukum di Sekolah Hukum Fordham, andrew Kent mengatakan Ekuador bisa saja memberi suaka kepada Snowden. Ekuador jelas punya catatan sejarah dalam isu keamanan dengan Amerika," kata dia.

Presiden Ekuador Rafael Correa merupakan sosok yang cukup vokal dalam mengkritik Amerika soal kebijakan luar negeri dan pengaruh negara Barat terhadap perekonomian Amerika Latin. Dia juga merupakan sosok Amerika Latin seperti Hugo Chavez di Venezuela atau Raul Castro di Kuba yang memiliki pandangan politik anti-Amerika.

Banyak orang akan memilih negara suaka yang pemerintahnya kira-kira akan memberi simpati," kata Robert J. Anello, jaksa di Kota New York. Ekuador merupakan satu dari 109 negara yang punya perjanjian ekstradisi dengan Amerika. Namun perjanjian itu tidak menyebut kegiatan mata-mata sebagai kasus yang bisa diekstradisi.

Tidak ada komentar