Header Ads

BURUH INI MEMBAKAR KARANGAN BUNGA AHOK-DJAROT KARENA KESAL

BURUH YANG MEMBAKAR KARANGAN BUNGA AHOK - DJAROT AKHIRNYA MEMINTA MAAF



Ribuan karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota di pajang sampai ke pinggir jalan depan kantor Gubernur DKI Jalan Medan Merdeka Selatan. Karangan bunga yang membuat heboh itu akhirnya menjadi sasaran aksi buruh saat aksi Hari Buruh.

Dalam video yang beredar di media sosial, buruh berkaos hitam dan merah mengambil sejumlah karangan bunga untuk Ahok lalu dikumpulkan. Selanjutnya mereka membakar karangan bunga itu.

Kita kini punya sejarah baru. Kita bersihkan Balai Kota dari ucapan-ucapan tidak jelas. Hidup buruh. Saya yang tanggung jawab," kata orator dari mobil komando.

Api yang membara pun membakar habis sejumlah karangan bunga itu. Petugas yang berjaga tak lama kemudian memadamkan api. Pasukan oranye pun selanjutnya membersihkan sisa-sisa pembakaran. Ini massa buruh yang bakar tadi," kata polisi di sekitar lokasi.

Orator massa pembakar karangan bunga itu pun kembali menyerukan agar aksi tetap berlanjut. "Ayo kawan kita lanjutkan bersih-bersihnya, kita bantu bersihkan. Kita lanjutkan ke Istana boneka,

Saiful Hidayat yang berada di sekitar Balai Kota DKI Jakarta. Pembakaran dilakukan di tengah demonstrasi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Jupan Royter mengatakan buruh yang melakukan pembakaran telah meminta maaf. Mereka yang melakukan pembakaran tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM).

Ketua FSP LEM-nya sudah minta maaf," kata Jupan di Balai Kota DKI Jakarta. Jupan mengatakan alasan pembakaran disebabkan karena buruh merasa kecewa terhadap Basuki dan Djarot karena urung meningkatkan upah.

Mungkin mereka merasa kenapa tidak diangkat (upah)," ujarnya.  Sebelumnya para buruh mengaku sengaja membakar karangan bunga karena kesal dengan kebijakan Ahok-Djarot. Karena UMP tidak naik-naik sampai sekarang. Kita mau lihat bagaimana sikapnya. Ini simbol sebagai bersih-bersih," kata Sekjen Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM) SPSI Idrus kepada awak media, di depan Balai Kota Jakarta, Senin (1/5).

Dikatakan dia, pembakaran karangan bunga merupakan bentuk kekesalan para buruh di Jakarta yang upahnya tidak juga dinaikan oleh pemerintahan Ahok-Djarot. Terlebih, upah di Jakarta lebih rendah bila dibandingkan dengan daerah lainnya. Ini kekesalan kami yang selama ini tuntutan kami tak didengar, masa kalah dengan Bekasi, Karawang, Cikarang," ujar dia.

Selain itu, Idrus pun mengakui bila buruh yang tergabung dengan FSP LEM SPSI telah melakukan kontrak politik dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan- Sandiaga Uno. Bahkan, kontrak politik itu ditandatanganinya pada saat masa kampanye berlangsung.

Anies sudah janji, dia tidak mau gunakan PP 78. Sudah ada kontrak politik dengan Anies waktu kampanye," ujar dia. Di sisi lain, Idrus menegaskan akan bertanggung jawab atas pembakaran tersebut. "Saya bertanggung jawab atas pembakaran karangan bunga ini. Ini bentuk protes kami atas apresiasi," pungkas dia

Tidak ada komentar