Header Ads

PERNAH JADI KORBAN PELECEHAN SEKSUAL, INI KATA DUTERTE !



Rodrigo Duterte atau Presiden Dari Negara Filipina ini merupakan salah satu pemimpin yang mencuri perhatian dunia lewat ketegasannya. Dimana salah satunya adalah hal dalam memerangi Narkoba di negaranya. Dimana bagi pengedar narkoba di negara baik dari yang berasal dari filipina maupun negara lain akan di tembak mati jika berusaha melarikan diri dan bahkan sekalipun pejabat. Dimana dalam sebulan berkuasanya duterte sebanyak kurang lebih dari 500.000 pengedar narkoba menyerahkan diri kepada polisi karena takut di tembak mati. Dan hal itu dicapainya hanya dalam waktu sebulan menjabat sebagai Presiden filipina.

Dan Baru-baru ini Duterte kembali mencuri perhatian dunia dengan pengakuannya yang pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pendeta katholik saat ia masih berusiaq cukup muda kala hal tersebut terjadi.

" Pada Tahun sekitar 1950 dimana saat saya bersekolah di SMA Ateneo de Davao saya dan beberapa orang teman saya mengalami pelecehan seksual pendeta. Dimana kala itu saya dan mereka terlalu takut untk melaporkannya. Dan dari peristiwa tersebutlah karakter seperti ini terbentuk" ujar duterte dalam Wawancaranya dengan Al-Jazeera setelah 100 hari menjalani kepemimpinanya sebagai presiden.

" Dan saat ini ada sebanyak tiga juta pecandu narkoba di negara ini dan juga angka yang semakin bertambah. Dimana jika kita tidak mencegah masalah ini, generasi berikutnya akan mengalami masalah serius. Jika Anda menghancurkan negaraku, aku akan membunuhmu. Dan itu adalah hal yang sah. Jika Anda menghancurkan masa depan anak-anak, aku akan membunuhmu. Itu adalah pernyataan yang sangat benar. Aku tidak peduli tentang apa itu hak asasi manusia yang orang gembar-gemborkan. Tugasku hanyalah melestarikan generasi yang bersih. Jika itu melibatkan HAM, aku tidak peduli." Tegas Pemimpin Kontroversial tersebut.

Sementara saat ini Duterte merupakan salah satu pemimpin negara yang paling mencuri perhatian dunia dengan ketegasannya dalam memimpin negaranya dan juga merupakan salah satu negara yang mendapatkan kecaman dari PBB.

Tidak ada komentar