Header Ads

DITANGKAP POLISI BOS FIRST TRAVEL

PAKAI UANG JEMAAH UNTUK FASHION SHOW HINGGA PERKAYA DIRI



Polisi masih mendalami kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan bos perusahaan layanan biro haji dan umrah PT First Karya Anugerah Wisata (First Travel), Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman terhadap ribuan calon jemaah umrah. Jumlah jemaah promo umrah First Travel sejak Desember 2016 hingga Mei 2017 mencapai 72.682 orang. Mereka semua sudah membayar lunas kepada First Travel. Namun yang diberangkatkan baru 14 ribu orang. Sisanya 58.682 orang belum diberangkatkan.

Jumlah uang jemaah belum diberangkatkan yang masuk ke First Travel total mencapai Rp 848.700.100.000. Namun hingga kini uang hampir Rp 1 triliun itu belum diketahui dimana keberadaan atau berubah menjadi apa. Bahkan First Travel justru memiliki utang kepada sejumlah provider yakni provider tiket sebesar Rp 85 miliar, utang kepada provider visa Rp 9,7 miliar dan utang kepada 3 hotel di Arab Saudi sebesar Rp 24 miliar. Jika ditotal sementara utang First Travel mencapai Rp 118,7 miliar.

Fakta baru datang dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Institusi ini membeberkan secara gamblang aliran uang jemaah dan aset bos First Travel. Kepala PPATK Kiagus Badaruddin menyebut ada aliran dana jemaah diperuntukkan kegiatan fashion show Anniesa dan Andika di Amerika Serikat.

Satu ke New York gitu ya. Ya yang ada hubungannya dengan fashionya, itu kami sudah tahu," kata Kiagus di kantornya, kemarin. PPATK masih menyelidiki aliran uang setoran para jemaah umrah untuk kegiatan pribadi tersangka. Sebab, dari penelusuran PPATK tak semua dana para jemaah tersebut diperuntukkan berangkat umrah.

Ada yang buat buka rekening, ada yang digunakan untuk beli tiket, nyewa hotel dan semacamnya. Untuk berangkatkan jemaah, jadi yang terkait langsung ada untuk operasional perkantoran, untuk pribadi juga ada," kata Kiagus. Tidak hanya itu, PPATK memastikan aset restoran di London, Inggris milik bos First Travel merupakan uang setoran calon jemaah umrah yang batal diberangkatkan.

Iya, aset itu kalau kami kan dari pihak transaksi, kalau transaksi ada. Artinya ya yang tercatat dalam transaksi ada dana untuk membeli aset itu," ucapnya. Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto menambahkan, bos First Travel juga menggunakan keuntungan dari dana jemaah untuk berfoya-foya. Itu diketahui setelah polisi tidak menemukan adanya keuntungan yang didapat oleh First Travel.

Padahal dari hitung-hitungan dalam penyidikan, First Travel tidak ada keuntungan sama sekali. Yang ada adalah pemakaian anggaran yang disetorkan oleh para jemaahnya," ujar Rikwanto di Kompleks Mabes Polri. PPATK juga menemukan sisa dana Rp 7 miliar dari rekening First Travel. Dana tersebut ditemukan dari 50 rekening yang telah ditutup PPATK.

Sisa dananya ada dari rekening-rekeningnya. Kita sudah menutup 50 rekening yang didalamnya terdapat dana Rp 7 miliar," ujar Kiagus. Sedangkan polisi menemukan Rikwanto sisa anggaran yang sekitar Rp 1 miliar dari rekening yang sudah dibekukan. Jadi, dalam hitungan sederhana, sisa anggaran yang ada di First Travel ini yang kita dapatkan sementara ini adalah tinggal kurang lebih Rp 1 miliar. Tidak banyak," ucap Rikwanto. Polisi akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang tersangka yakni Andhika, Anniesa dan Kiki. Hal itu dilakukan usai menerima hasil penelusuran sementara dan pemeriksaan PPATK.

Hasil daripada penelusuran PPATK akan kita sikapi dengan melakukan kembali pemeriksaan terhadap para tersangka ini. jadi mereka akan kita panggil kembali, kita periksa kembali berkaitan dengan temuan PPATK untuk dikonfirmasikan dan didalami yang sesuai dengan temuan yang ada," pungkasnya

Tidak ada komentar