Header Ads

KOMPASQQ - SELAIN DI INDONESIA BATIK JUGA ADA DI THAILAND

Thailand juga memiliki warisan budaya berupa tenun dan batik dengan keunikan dan kecantikan tersendiri. Semuanya tersaji di gambar .

Bangkok, menampilkan koleksi tenun dan batik karya perajin dari sejumlah suku pedalaman di dataran tinggi (Hilltribes) Thailand atas inisiasi Ratu Sirikit dari Thailand.
Dari sekitar belasan Hilltribes, hanya enam suku yang karyanya ditampilkan, antara lain :
-  Li Su
- Akha
- Karen
- Hmong
- Mian dan Lahu.
Mereka adalah suku asli yang menetap di dataran tinggi terpencil di utara Thailand.

Namun, kelestarian hutan dulu sempat terancam karena penduduk asli mulai menebangnya demi membudidayakan opium. permintaannya sangat tinggi sehingga penduduk lokal tergiur untuk menanamnya.
Prihatin dengan kondisi tersebut, sang Ratu pun mencoba mencari solusi. Dalam suatu kunjungannya ke daerah tersebut, Ratu melihat keahlian masyarakat setempat membuat kain-kain tradisional. Ia lantas membuat semacam program pemberdayaan masyarakat lokal untuk mengoptimalkan potensi mereka sebagai perajin kain.

Dengan begitu, karya yang dihasilkan dapat bernilai lebih tinggi. kesejahteraan masyarakat diharapkan semakin meningkat sehingga tidak bergantung lagi pada opium atau merusak hutan.
Akhirny karena bantuan dan Tekat Ratu smua penduduk suku pedalaman hampir rata-rata menekunin pembuatan batik . 

Bila dilihat sepintas, kain tenun Indonesia dan Thailand hampir serupa. Motifnya cenderung geometris. Hanya saja ukurannya lebih kecil. Motif tersebut merefleksikan kondisi alam setiap suku tersebut, seperti pegunungan, hutan, dan air.

Begitu pula batik. Tidak ada perbedaan yang signifikan. Seperti di beberapa daerah Indonesia, para perajin dari suku ini membatik dengan malam yang terbuat dari sarang lebah.

Selain itu, proses pembuatan batik Thailand tidak berhenti pada pencelupan untuk menghilangkan malam. Sebagai sentuhan akhir, perajin menjahit di atas motif sehingga tekstur yang unik pada kain. Semua material seperti benang hingga pewarna terbuat dari bahan-bahan alami yang perajin budidayakan sendiri di tempat asalnya masing-masing.

Sampai sekarang usia Ratu sudah genap 84 tahun, Ratu bangga dapat membudidayakan dan mengenalkan batik kepada  maysarakatnya, Ratu menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri pada para perajin sehingga memberanikan mereka untuk berkarya lebih baik.

Tidak ada komentar